Kata gout sebenarnya berasa dari kata gutta yang berarti tetesan. Konon, gout atau asam urat ini muncul akibat adanya "tetesan-tetesan jahat". Belakangan "tetesan-tetesan jahat" tersebut sudah dapat diidentifikasi,
yaitu hasil akhir buangan metabolisme purin (salah satu jenis asam amino) yang berlebihan.
Jadi, pada dasarnya asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Normalnya, setiap hari kita membuang 700 mg asam urat melalui ginjal.
Tanda-Tanda
- Nyeri sendi terutama di bagian jempol kaki yang kemudian merambat ke persendian kaki.
- Biasanya dialami oleh orang yang berusia lebih dari 35 tahun.
- Awalnya serangan asam urat berlangsung hanya beberapa hari saja, kemudian mereda selama beberapa bulan. Setelah itu datang serangan berikutnya yang lebih parah dan lebih menyakitkan dengan frekuensi yang lebih sering dan lebih lama.
- Terkadang diikuti juga oleh bengkak dan kaku sendi.
- Terdapat kristal urat (thopi) yang khas dalam cairan sendi.
- Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari empat).
- Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
- Kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl (hiperurikemia).
- Pembengkakan sendi secara asimetris.
Penyebab
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, asam urat atau gout ini disebabkan oleh metabolisme purin yang berlebihan. Sebenarnya produksi purin tidak dapat dihindari karena asam amino tersebut selalu diproduksi ketika terjadi metabolisme dalam sel.
Namun, jika jumlah asam amino melebihi ambang batas 7,5 mg/dl maka ancaman gout sudah di ambang pintu. Gout juga biasanya diderita oleh mereka yang gemuk dan sering mengonsumsi makanan yang tinggi purin. Berikut ini akan disajikan kandungan purin dari beberapa macam makanan yang umum dikonsumsi oleh kita.
Tabel 1. Kandungan purin dalam 100 gram makanan
Makanan | Purin (mg) |
Usus | 854 |
Babat | 470 |
Paru | 398 |
Daging sapi | 385 |
Daun melinjo | 366 |
Kangkung | 298 |
Bayam | 290 |
Kacang tanah | 236 |
Melinjo | 223 |
Tempe | 141 |
Tahu | 106 |
Pencegahan
Mencegah selalu lebih baik dari mengobati, demikian pula dengan asam urat. Kita tidak bisa menghentikan produksi purin dalam tubuh kita, tetapi kita bisa memodifikasi makanan sehingga purin yang diproduksi oleh tubuh tidak berlebihan yang akan berakibat pada produksi asam urat di dalam tubuh.
Berikut ini adalah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya asam urat pada tubuh.
- Membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam urat tinggi, contohnya soto atau gulai jeroan (lihat kandungan purin dalam jeroan pada tabel).
- Menghindari mengonsumsi secara berlebihan makanan-makanan hasil olahan yang diawetkan, seperti kornet dan sardin kalengan.
- Menghindari mengonsumsi lemak secara berlebihan karena akan mengganggu ekskresi asam urat lewat air seni.
- Rajin berolahraga.
- Banyak meminum air dan mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi.
- Menghindari konsumsi alkohol.